'MITOS' MADU
1. “Semut tidak suka
madu”. Ada beberapa anggapan bahwa
semut tidak suka madu, ternyata anggapan itu salah dan itu hanya propaganda
dari segelintir orang. Semut sangat suka sekali madu. B. Sarwono, pengarang
buku “Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Lebah Madu” terbitan PT. Agromedia
Pustaka, Jakarta. Di halaman 80 mengatakan bahwa : “kehadiran semut di sarang
lebah madu dapat merugikan produksi, karena serangga itu memakan madu,
tempayak, lilin dan sisa-sisa pakan lebah”. Semut secara alami terdapat
dimana-mana, jika kehadirannya sedikit semut tidak banyak mengganggu.
Sebaliknya bila jumlahnya banyak, semut akan menjadi hama bagi lebah. Pada
serangan yang berat, lebah akan hijrah. Dari keterangan dua buku tersebut
nyatalah bagi kita bahwa semut menyukai madu dan terbantahlah pernyataan yang
menyatakan bahwa semut tidak suka madu. Memang sering kita dapati semut tidak
mau masuk kedalam botol madu yang terbuka, itu bukan berarti semut tidak suka
madu, akan tetapi lebih dikarenakan aroma madu yang keluar dari dalam botol itu
yang membuat mereka tertahan, namun lihat bila madu tinggal sedikit atau madu
berada di luar botol, maka secara alami semut akan mengerumuni. Kalau ada madu
yang tidak disukai semut, justru itu yang harus diwaspadai, kalau-kalau ada
bahan kimia berbahaya tercampur dalam madu tersebut, seperti etanol, cuka, dll.
2. “Madu asli tidak
membeku di kulkas”. Anggapan
berikutnya adalah madu asli tidak membeku (mengental) di dalam kulkas. Ini juga
perlu dipertanyakan kebenarannya, karena madu adalah zat cair yang kental yang
mengandung 17 – 25 % air, dan tentunya semua air murni akan membeku pada suhu
nol derajat. Madu akan menjadi beku (mengkristal) apabila kandungan glukosanya
berlebihan. Usahakan kalau menyimpan madu jangan memasukkan ke dalam kulkas,
karena selain membuatnya menjadi lembab juga bisa menimbulkan penggumpalan
(mengkristal).
3. “Kuning telur akan
masak bila dicampur madu”. Banyak
sekali orang yang masih beranggapan bahwa madu asli itu apabila dicampur dengan
kuning telur maka kuning telur akan masak/matang. Sebenarnya itu bukan matang, tapi
hanya menggumpal (koagulasi). Madu yang bersifat asam jika dicampur/bertemu
dengan kuning telur yang mengandung protein dan lemak maka akan menggumpal. Cara ini adalah cara yang keliru, karena madu palsu pun
bila dicampur dengan kuning telur, kuning telurnya juga akan menjadi masak,
bahkan lebih masak dari madu asli. Kalau ini dijadikan acuan, maka madu asli
akan dikatakan palsu dan madu palsu akan dikatakan asli. Cara mudah
untuk mematangkan kuning telur tanpa menggunakan madu yaitu dengan cuka. Pertanyaannya,
bagaimana kalau madu yang menurut kita asli tsb ternyata sudah dicampur dengan
cuka, untuk menjawab mindset kita yang salah selama ini. Jadi, tidak benar jika
madu asli bisa mematangkan kuning telur.
4. “Tidak tembus pada
kertas koran”. Ada juga orang yang
mengatakan, apabila madu asli ditetes di kertas koran tidak akan tembus,
pendapat ini juga kurang tepat. Karena madu palsu yang dibuat agak
kental dengan kadar air di bawah 17% juga tidak tembus di atas kertas koran.
Madu asli dari Sumatra dan Riau yang memiliki kadar air 22% sampai 26% tentu
akan meresap di atas koran. Nah kalau ini dijadikan acauan untuk menetukan
keaslian madu, maka yang asli akan jadi palsu dan yang palsu akan jadi asli.
Jadi jelaslah bahwa tembus dan tidaknya diatas koran tidak menjadi acuan untuk
menentukan asli dan tidaknya madu. Oleh karena itu, belilah madu dari orang
yang benar-benar anda percaya.
Posting Komentar